Matrikulasi Institut Ibu Profesional
Materi ke 3
Nice Homework part.3
MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH

Rangkaian tugas matrikulasi yang ketiga membuat saya,sedikit takut,mrebes mili dan campur aduk. Tentang bagaimana saya menemukan misi spesifik Nya untuk saya dengan segala pencapaian dan apa yang saya miliki. Ternyata selama ini lebih kurang bersyukur, trimakasih matrikulasi trimakasih bu Septi.
A. Surat cinta untuk suami
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7110408013358836201#editor/target=post;postID=4538331706145113300;onPublishedMenu=overviewstats;onClosedMenu=overviewstats;postNum=0;src=postname

Tulisan ini sederhana namun cukup lama. Dan akhirnya mampu menyadarkan saya, betapa saya sangat membutuhkan beliau. Jawabannya setelah membaca(surat) cinta ini via call dan wa (kami LDR) "abi sayang n cinta umi n yesha(peluk cium)"
Saya yakin akan ada banyak kalimat yang terangkum dalam hangatnya kebersamaan kami.
(*meskipun sebenarnya pengen uraian jawaban yang lebih panjang, tapi beliau sampaikan, nanti kalau abi pulang).
B. Potensi Anak
Nama anak : Myesha Qurrotaayun Hidayat
Usia : 6 bulan
Potensi ananda Yesha saya rangkum dalam daftar ceklist. Namun saya kenali Yesha sangat menyukai media gambar, dan berbagai pilihan warna anak sekecil ini sudah memilih warna kuning untuk setiap apa yang dia ambil. (*Allohu Akbar)




C.Mengenali potensi Diri 

-kemampuan belajar tinggi (suka belajar hal-hal baru)
-menyukai tantangan dan aktivitas yang berbeda (tidak monoton), standarisasi konsep pada hasil yang tinggi, suka stres jika mengerjakan sesuati dan tidak sukses
-kemampuan bicara dan komunikasi cukup baik. 
Berbekal potensi yang saya kenali (proses belajar dan mengenali diri), saya tahu Allah akan menyempurnakan kami (keluarga) dimana kekuatan kami yang berbeda (bertolak belakang). Dan perbedaan ini yang akan melahirkan cerita cerita baru dalam kehidupan kami.  Ibarat sebuah mobil saya sebagai gas dan suami sebagai rem. (Hanya analogi) . Masih proses belajar menerima misi Spesifik Allah dengan penyatuan saya dan suami*.

D. Tantangan di Lingkungan Tempat Tinggal 

Tempat tinggal kami yang nomaden : awal pernikahan kami hidup diJakarta, setelah punya anak kami memutuskan saya di kampung (rumah ibu) dan suami di Jakarta, sesekali waktu kami (saya dan anak) tinggal dirumah mertua. 
Dengan perbedaan letak, perbedaan kebudayaan dan perbedaan pola pikir (*mungkin) saya mengamati dan mendapatkan proses belajar yang sangat berbeda, berikut sikap yang harus saya tempatkan ditempat yang berbeda adat. Namun, ada beberapa hal yang Allah inginkan dari kami berada ditempat yang berbeda beda ini sebelum kami menempati (*memiliki) sebuah padepokan khusus keluarga kami. 
Tantangan terbaik sebagia insan adalah amar ma'ruf nahi munkar, belajar ikhlas dengan segala proses kami, belajar bersyukur akan cara kami menjalani kehidupan. Dan berusaha seMandiri mungkin. 
Berikut komunitas2 baik yang kami dekati, sepertinya Allah juga akan meridhoi doa kami bahwa kami ingin berada atau memiliki home base education. Bukan pendidikan yang hanya mementingkan nilai matematika 100. 
Semoga alam disekitar kami mampu memberi kami jalan menuju pencerahan .
TERIMAKASIH INSTITUT IBU PROFESIONAL. 

Fitriani Sri Winarsih 
Ibu Rumah Tangga yang berusaha Profesional 

(Amiin, selesai)

Komentar