Metamorfoself

My Resolution 2018

Metamorfoself, From Nothing to be Something

Seperti menemukan kembali sisi kehidupan yang pernah terhenti. Proses hidup manusia akan mengalami fasenya masing – masing, seperti halnya kupu – kupu yang mengalami metamorphosis.
 Perubahan demi perubahan dialami sehingga dari sesuatu yang biasa saja menjadi seekor serangga yang cantik dan indah.
Begitulah mimpi saya di tahun 2018 ini, saya mengusung Tema “Metamorfoself, from nothing to be something”. Untuk menjadi seekor kupu – kupu yang cantik dibutuhkan perjuangan panjang, berliku dan tentunya tidak mudah. Saya mengawali mimpi saya dari sebuah hal yang sederhana yaitu tentang mengelola diri sendiri, melingkupi waktu, gadget, keluarga dan kebermanfaatan hidup.

“Metamorfoself, from nothing to be something” akan saya mulai dari perubahan diri sendiri dengan ritme yang sederhana namun pasti seperti ini :
  • Pertama, Managemen Waktu

“Waktu adalah pedang” ada salah satu istilah yang menyebutkan demikian. Dan bagi saya waktu adalah sesuatu yang tidak bisa terulang dan saya tidak mau menyesal jika saya menyia – nyiakan waktu. Saya ingin berubah menjadi pribadi yang ON-TIME dalam segala hal yang dapat saya upayakan. On time dalam melakukan ibadah, on time dalam menepati janji, on-time dalam menghadiri undangan dan beberapa kegiatan rumah lainnya. 
Melatih diri sendiri agar menjadi habbit yang positif selama 21 hari berturut – turut dan sambil menjaga konsistenitas hal ini saya akan tingkatkan menuju challenge ke dua sampai 100 hari.
  • Kedua, Managemen Gadget
Pandangan yang sering saya temui di berbagai tempat umum, missal di mall, di bus, di halte, stasiun dll selalu pemandangan dengan menundukan kepala dan bermain dengan gadget. 
Hal ini sudah lazim sepertinya namun saya ingin mengubah cara bermain gadget ini mulai dari keluarga saya, lalu saya ingin mengajak semua keluarga di Indonesia untuk bijak meggunakan smartphone di berbagai tempat umum. Dan yang lebih penting adalah tidak memeberikan gadget kepada anak. Anak – anak akan menjadi prbadi yang pasit dan kurang kreatif jika dia terlalu sering dan asyik bermain denngan layar smartphone. 
Anak – anak adalah penerus bangsa jika mereka tidak dibiarkan produktif dalam bermain maka bangsa ini akan tetap menjadi bangsa yang konsumtif. Hal ini akan kami lakukan dengan peran salah satu brand yang akan kami usung di tahun 2018 dengan slogan “ayo dolanan tradisional bersama omahdolananedukatif.blogspot.com

  • Ketiga, Mulai Dari Sekarang

Resolusi secerdas apapun tidak akan pernah terlaksana jika kita tidak mulai dari sekarang. Mulai melangkah dengan langkah kecil niscaya langkah ini akan menggetarkan dunia. 
Mimpi yang baik disertai dengan langkah yang jelas maka akan menjadi sesuatu yang bermakna. Ketika memulai, kita harus memiliki prinsip lakukan sekarang atau tidak sama sekali. Karena kebiasaan menunda – nunda akan membuat kita semakin jauh dari kesuksesan.
Dalam melakukan perubahan tantangan yang paling sulit adalah melawan diri sendiri. lakukan mulai sekarang, ciptakan peluang, buat reminder yang tepat dan berkumpul dengan orang – orang yang memiliki cita – cita yang sama.  
Dalam melakukan sebuah perubahan kita harus selalu yakin bahwa aka nada hasil dari setiap proses yang kita lakukan. Jangan takut melangkah dan selalu menjaga kebermanfaatan diri untuk diri sendiri, keluarga dan orang lain. Jangan takut berbeda!
Brand on time ini harus melekat pada diri saya dan keluarga terlebih dahulu, lalu kami akan mengajak semua teman dan keluarga di Indonesia untuk selalu menghargai waktu, walaupun 1 menit. Jangan terlena dengan kalimat “masih ada waktu, yasudah nanti saja”. Ini adalah kalimat sakti yang akan membuat mimpi kita mati.
Goal dari kegiatan dalam omah dolanan edukatif adalah dolanan tradisional semakin dikenal dan anak – anak Indonesia terbebas dari kecanduan Gadget agar kreatifitas tetap terjaga. Kemudahan – kemudahan yang terjadi saat ini membuat otak semakin manja dan sulit untuk berfikir kretif. Kita harus bangkit menjadi diri yang produktif, keluarga yang produktif dan bangsa yang produktif. 

Mari kita getarkan dunia dengan produktivitas yang sederhana.

Fitrian de Nisa 

Komentar